SENSORY MEMORY DAN SHORT TERM MEMORY)
MEMORI
SENSORIS (SENSORY MEMORY)
DAN
MEMORI JANGKA PENDEK (SHORT TERM MEMORY)
A. Memori Sensoris
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan
penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap
pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori sensoris, juga dikenal
sebagai penyimpanan indera atau register sensoris, menyimpan informasi dalam
relatif baku, bentuk yang belum diolah untuk waktu yang singkat setelah
stimulus fisik tidak lagi tersedia. Dengan demikian, memori sensoris cukup
pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan
berakhir. Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika
berjalan selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang
anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian
anda di antara sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.
Sebenarnya memori sensoris berkapasitas besar untuk
menyimpan informasi, akan tetapi yang disimpan tersebut cepat sekali
menghilang, dikatakan bahwa informasi tersebut akan menghilang setelah
sepersepuluh detik, lalu akan menghilang sama sekali setelah lewat dari satu
detik.
Ketika kita mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau
meraba sesuatu, informasi-informasi dari indera-indera itu diubah dalam bentuk
impuls-impuls neural (bentuk neuron) dan dikirim ke bagian-bagian tertentu dari
otak. Proses tersebut berlangsung dalam sepersekian detik.
Keberadaan memori sensoris mempunyai peran yang
penting dalam hidup manusia. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi
bila informasi itu harus diingat. Dengan begitu ada proses seleksi dari
kesadaran, mana informasi yang diperlukan dan mana yang tidak.
Etseem (dalam Ismoyo 2006)
menjelaskan lebih lanjut mengenai memori sensoris. Memori sensoris adalah suatu
sistem memori yang dirancang untuk menyimpan informasi yang diterima dari
sel-sel reseptor dalam waktu yang amat pendek. Memori sensoris mencatat
informasi atau stimulus yang masuk melalui salah satu atau kombinasi dari panca
indera yaitu secara visual melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau
melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan melalui kulit.
Beberapa macam memori sensoris, antara lain
sensori-motorik visual (iconic memory), sensori-motorik audio (echoic
memory).
1).
Sensori-motorik visual (iconic memory)
Iconic memory merupakan memori untuk rangsangan visual,
yang dapat didefinisikan sebagai memori
sensoris yang sangat singkat dari beberapa rangsangan visual,
yang terjadi dalam bentuk gambaran mental. Sebagai contoh, jika saya meminta Anda untuk melihat gambar dan kemudian menutup
mata Anda dan mencoba untuk melihat
gambar, apa yang dapat "melihat" dalam mata pikiran Anda adalah memori ikonik gambar
dalam gambar.
Dari percobaan iconic memory, para ilmuwan
mengetahui bahwa menyaksikan gambar disimpan secara singkat tanpa menggunakan
banyak waktu pengolahan otak.
Ide iconic memory diperkenalkan oleh George
Sperling di awal tahun 1960. Menggunakan sebuah tachistoscope, Sperling
menunjukkan tes-nya mata pelajaran huruf disusun membentuk bentuk kotak. Tachistoscope,
diciptakan pada tahun 1859 dan digunakan untuk meningkatkan memori atau
kecepatan membaca, adalah aparat proyektor gambar yang berkedip pada layar
hanya untuk sepersekian detik. Sperling mencatat berapa banyak surat subyek
bisa diblokir selama membaca flash visual. Umumnya, peserta bisa membaca tiga
atau empat huruf selama uji iconic memori. Sperling kemudian menambahkan suara
ke gambar diproyeksikan 250 milidetik setelah huruf muncul. Suara adalah nada
yang berbeda: tinggi, sedang dan rendah. Subjek diinstruksikan untuk membaca
baris surat tinggi, sedang atau rendah tergantung pada nada mereka dengar.
Biasanya, subyek mendengar nada kemudian membaca tiga atau empat huruf dari
baris apapun. Percobaan ini membuktikan subjek melihat memori dari semua
surat-surat untuk seperempat dari satu detik kemudian membaca bahwa gambar
ikonik begitu mereka mendengar nada. Melalui beberapa percobaan yang dilakukan oleh George Sperling
bahwa keberadaan iconic memori sebagai salah satu subtipe memori sensoris, ia
menunjukkan bahwa manusia menyimpan gambar yang sempurna dari dunia visual untuk
sesaat, sebelum dibuang dari memori.
Kemudian, pada tahun 1967, Ulric Neisser menciptakan iconic
memori frase. Dia ingin menunjukkan pelestarian sebuah gambar duplikat menjadi
jelas bagi retina. Pada 1990-an, temuan dari iconic memori digunakan untuk
melakukan eksperimen lebih lanjut tentang bagaimana register citra visual otak
manusia. Eksperimen yang sedang dilakukan untuk mempelajari seberapa cepat
orang dapat mendeteksi perubahan dalam kelompok barang yang disajikan secara
visual. Ia menulis bahwa iconic memori melibatkan ketekunan singkat tayangan visual yang
untuk pengolahan bahkan setelah stimulus telah mengakhiri.
2)
Sensori-motorik audio (echoic memory)
Echoic memory merupakan memori untuk rangsangan suara atau memori yg menirukan
bunyi yang merupakan salah satu register memori sensoris, sebuah komponen dari
memori sensoris yang khusus untuk
mempertahankan informasi pendengaran. Memori untuk suara ini disebut sebagai
kenangan yg menirukan bunyi, yang dapat didefinisikan sebagai memori sensoris
yang sangat singkat dari beberapa rangsangan pendengaran. Biasanya, ingatan yg
menirukan bunyi disimpan untuk waktu sedikit lebih lama dari iconic memory, di
mana mata kita dapat memindai rangsangan berulang-ulang, stimuli pendengaran
tidak dapat dipindai lagi dan lagi. Rangsangan pendengaran diterima oleh
telinga pada suatu waktu sebelum dapat diproses dan dipahami. Misalnya,
mendengar radio sangat berbeda dari membaca majalah. Seseorang hanya dapat
mendengar radio sekali pada waktu tertentu, sementara majalah dapat dibaca
berulang-ulang. Dapat dikatakan bahwa memori yg menirukan bunyi seperti konsep
"holding tank", karena suara tersebut belum diproses (atau menahan)
sampai suara berikut ini didengar, maka hanya hal itu dapat menjadi berarti. Toko
sensoris tertentu mampu menyimpan sejumlah besar informasi pendengaran yang
hanya bertahan dalam waktu yang singkat (3-4 detik).
B. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Memori jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory adalah suatu proses
penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya
dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Memori jangka pendek
adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang
masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan
jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda
menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka
pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi
yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang. Jika
kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka
panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Misal, pada nomor telepon
yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor tersebut
akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif memikirkannya. Jika
anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus dalam waktu
10-20 detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu berikutnya, otak
mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat nomor telepon, pada
kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor dari memori jangka
pendek ke memori jangka panjang.
Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori
jangka pendek sangat terbatas. Hanya lima hingga sembilan informasi saja yang
dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali anda memberikan
perhatian ke informasi baru yang berasal dari memori sensoris, Anda harus mendorong
keluar sesuatu yang telah anda perhatikan sebelumnya. Misalnya, jika ada
sesuatu yang mengganggu konsentrasi anda ketika berlatih mengulang nomor
telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke memori jangka panjang,
maka informasi akan terlempar keluar dan anda harus melihat dan mengingat
kembali.
Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit terpisah;
putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial
sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive).
1)
Putaran fonologi menyimpan dan mengingat kembali
kata-kata yang saat itu sedang dipikirkan. Baddeley (1975) dalam penelitiannya,
meminta partisipan mengingat kembali beberapa daftar pendek berisi kata-kata
secara berurutan. Ia menemukan bahwa partisipan mampu mengingat kata-kata yang
mereka sebutkan dalam dua detik. Kesimpulannya, putaran fonologi dapat
menyimpan kata dengan baik dalam dua detik.
2)
Gambaran penglihatan-ruang adalah ketika kita
membentuk citra/gambaran mental tentang sesuatu. Gambaran penglihatan-ruang
juga berperan dalam tugas-tugas spasial, misalnya mencari jalan memutar dan
menentukan jarak.
3)
Pelaksana pusat adalah sistem fleksibel jawab untuk kontrol dan regulasi
proses kognitif. Ini memiliki fungsi yang
bertanggung jawab untuk memilih strategi dan mengintegrasikan informasi. Ini dapat dianggap sebagai sistem pengawasan yang mengontrol proses kognitif.
Ingatan jangka pendek bukan hanya sebuah tempat
penyimpanan ingatan sementara, tetapi juga lokasi berpikir secara aktif, tempat
menyaring, memilah, dan menggabungkan informasi lama dengan informasi yang
baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut penemuan mental.
Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting dalam ingatan jangka
pendek. Misalnya, bayangkan sebuah segitiga, lingkaran, dan empat persegi
panjang. Gabungkan ketiganya, gambarlah objek yang anda ciptakan tersebut.
Kini, secara mental anda telah menciptakan objek baru yang mungkin menyerupai
atau tidak menyerupai objek yang anda kenal. Proses kreatif ini merupakan versi
sederhana seorang seniman atau musisi dalam menciptakan karyanya.
Salah satu cara untuk menyimpan informasi kedalam Short Term Memory adalah memikirkan
atau mengucapkan secara terus-menerus. Proses mempertahankan informasi di Short Term Memory melalui pengulangan
disebut rehersal. Rehearsal ini penting didalam belajar karena semakin lama
informasi itu berada pada Short Term
Memory, semakin besar pula peluangnya untuk dialihkan ke dalam Long Term Memory. Tanpa rehearsal,
tidak mungkin informasi tersebut berada pada Short Term Memory lebih dari tiga puluh detik. Namun karena Short Term Memory memiliki kapasitas
terbatas dalam penyimpanan informasi, maka informasi tersebut dapat hilang
karena tergeser oleh informasi lain. Hal ini seperti pada saat seseorang baru
saja membaca nomor telepon temannya, kemudian lupa akan nomor telepon tersebut
setelah meneleponnya.
Dalam proses pembelajaran di kelas, pendidik harus
memberi waktu kepada peserta didik agar memiliki kesempatan untuk melakukan
rehearsal. Mengajar terlalu banyak informasi dan terlalu cepat tidak akan
efektif karena peserta didik tidak punya kesempatan untuk melakukan rehearsal
pada setiap informasi yang harus disimpan di dalam memorinya. Akibatnya,
informasi yang datang belakangan akan mendorong keluar informasi ynag telah ada
di dalam Short Term Memory.
Demikian pula, pembelajaran akan efektif apabila pendidik berhenti sejenak
untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.
Peristiwa berhenti sejenak ini juga berarti memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memikirkan informasi yang baru diterimanya dan melakukan
rehearsal terhadap informasi yang baru saja dipelajari. Tindakan seperti ini
dapat membantu peserta didik memproses informasi ke dalam Short Term Memory, dan selanjutnya
peserta didik dapat mengalihkan dan memasukkan informasi ke dalam Long Term Memory. Keterbatasan
informasi yang dimiliki oleh Short Term
Memory juga memiliki implikasi penting dalam pembelajaran. pendidik
tidak boleh menyampaikan terlalu banyak gagasan dalam sekali pembelajaran
kecuali kalau gagasan itu diorganisir dengan baik dan dihubungkan dengan
informasi yang telah ada di dalam Long
Term Memory peserta didik, sehingga dengan bantuan Short Term Memory dapat mengakomodasi
seluruh gagasan tersebut Short Term
Memory dapat menampung sekitar tujuh item.
Keterbatasan kapasitas
Short Term Memory ditunjukkan dengan sebuah tugas yang sering digunakan untuk
mengukur kapasitas Short Term Memory. Tugas tersebut disebut rentang angka (digit
span) atau lebih umum dikenal sebagai rentang memori (memory span task)
yaitu urutan terpanjang yang masih dapat diingat oleh orang pada umumnya
Miller menemukan bahwa memori jangka pendek dari orang yang berbeda bervariasi, tetapi menemukan kasus yang kuat
untuk mampu mengukur ingatan
jangka pendek berupa angka di
bagian nomor telepon atau nama
atau beberapa unit informasi lainnya. Penelitiannya membawanya untuk menemukan Magic Nomor Tujuh: sebagian
besar peserta dalam percobaan rekannya
mampu mengingat tujuh + - dua potongan
informasi dalam memori jangka
pendek mereka. Tulisan Miller juga penting untuk menyarankan
bahwa mengode kembali informasi dalam membentuk chunk dapat mengatasi
keterbatasan kapasitas Short Term Memory. Sebuah Chunk merupakan sekelompok item
yang disimpan sebagai unit dalam Long
Term Memory. Bukti-bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa penentu
utama perbedaan individu dalam mengingat adalah seberapa efektif orang dapat
mengelompokkan material menjadi Chunk yang familier. Misalnya, deretan
DI KT IHAM KA MDE PDA GRI, akan mudah diingat jika dikelompokkan menjadi
DIKTI HAMKAM DEPDAGRI karena 19 huruf tersebut sudah dikelompokkan menjadi 3 chunk
yaitu singkatan-singkatan yang familier.
Chunking adalah suatu proses
yang dapat memperluas kemampuannya untuk mengingat hal-hal dalam jangka pendek.
Chunking juga merupakan proses dimana seseorang mengatur materi menjadi
kelompok-kelompok yang berarti. Meskipun rata-rata orang dapat menyimpan hanya
sekitar empat unit yang berbeda dalam memori jangka pendek, chunking dapat
sangat meningkatkan kapasitas ingatan seseorang. Misalnya, dalam mengingat
nomor telepon, orang tersebut bisa sepotong angka menjadi tiga kelompok:
pertama, kode area (seperti 123), kemudian sepotong tiga digit (456), dan,
terakhir, sepotong empat digit (7890).
Metode mengingat nomor telepon jauh lebih efektif daripada mencoba untuk
mengingat string dari 10 digit.
Ada dua cara mengingat dalam
memori jangka pendek yaitu:
1)
parallel search : informasi yang disimpan dalam memori
ditelusuri sekaligus
2)
serial search : penelusuran informasi dilakukan pada
satu kesatuan informasi satu persatu.
Informasi dalam
memori jangka pendek akan hilang dengan cepat kecuali dijaga dengan pemanggilan
kembali informasi tersebut. Peterson dan Peterson (1959) dari Universitas
Indiana membuktikan tingkat kecepatan lupa dari Short Term Memory. Satu
pertanyaan muncul dikarenakan penemuan Peterson dan Peterson, yaitu apakah
hilangnya informasi dari Short Term Memory disebabkan karena aus atau adanya
interferensi?.
Waugh dan
Norman (1965) menyatakan bahwa interferensi merupakan penyebab utama lupa,
bukan faktor aus. Meskipun beberapa informasi menjadi aus, jumlah kejadian lupa
yang disebabkan oleh aus pada dasarnya sedikit dibanding jumlah kejadian lupa
yang disebabkan interferensi.
Untuk
mempertahankan informasi dalam short term memory, maka seseorang akan
menggunakan kode akustik dari pada kode semantik. Penekanan pada kode akustik
terjadi karena sifat alami elemen yang digunakan dan kegunaan pengulangan
verbal untuk mempertahankan informasi. Bila beberapa elemen (seperti angka, kata, atau gambar) disimpan di
memori jangka pendek secara bersamaan, representasi mereka bersaing satu sama
lain untuk ingat, atau menurunkan satu sama lain. Dengan demikian, konten baru
secara bertahap mendorong keluar konten tua, kecuali isi yang lebih tua secara
aktif dilindungi terhadap gangguan oleh latihan atau dengan mengarahkan
perhatian padanya.
Meskipun kode
akustik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya kode yang mempengaruhi short
term memory, kode ini terus menerus diteliti secara luas karena pengulangan
verbal merupakan suatu cara yang efektif untuk mempertahankan informasi di
short term memory.
Short Term Memory sering kali mengacu sebagai
memori kerja karena kegunaannya di berbagai aktivitas mental. Memori kerja adalah sistem untuk menyimpan sementara
dan mengelola informasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas kognitif
kompleks seperti belajar, penalaran, dan pemahaman. Memori kerja berbeda dari Short Term Memory dalam hal penyimpanan dan manipulasi informasi, dan dalam penekanan
pada peran fungsionalnya dalam kognisi kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar